Juni 12th, 2018 by Catur Budi Waluyo

Di dalam penelitian, jurnal merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi di telinga kita, terutama pada akhir-akhir ini penelitian dari ristek dikti mewajibkan keluaran yang berupa publikasi baik itu jurnal maupun proseding.

Apa itu jurnal ilmiah? Menurut Hakim tahun 2012 pada blog aminawn, Pengertian Jurnal Ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat Karya tulis ilmiah yang secara nyata mengandung informasi/data yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. Pada Jurnal Ilmiah ini tentunya memuat artikel dalam bidang tertentu.

Menyinggung soal jurnal ilmiah, sekarang banyak sekali jurnal predator yang siap memangsa para peneliti. Apakah makna predator dalam publikasi ilmiah? Jurnal predator bisa juga di bilang jurnal abal-abal, why? Dipicu kemudahan yang ditawarkan oleh gerakan Open Access (OA). Jurnal predator muncul sebagai akibat adanya pihak yang bertindak tidak etis.

Peneliti sekarang mau tidak mau dituntut memahami atas kriteria dan standar praktek publikasi yang baik sehingga nantinya peneliti mampu identifikasi jurnal/publikasi yang abal-abal atau predator. Menurut konsep ekologi di namakan predator berarti ada pemangsa dan ada yang mangsa atau di rugikan.

Mengapa perlu mengidentifikasi jurnal predator?

  1. Keterjaminan kualitas jurnal

Pada Keterjaminan kualitas jurnal yang berupa proses persiapan konten, penjagaan kualitas artikel, kualitas proses peer review dll. Jurnal predator tidak peduli dengan kualitas produk mereka dan fokus pada keuntungan sehingga bisa saja mencurangi penulis dengan praktek yang tidak transparan baik dari segi biaya, review maupun ketepatan terbit.

  1. Melindungi reputasi penulis/ilmuwan

Reputasi ilmuwan/penulis di tentukan oleh kualitas dari publikasi ilmiah yang dihasilkan sehingga semakin banyak artikel di jurnal yang berkualitas, lebih bagus reputasi yang diperoleh.

  1. Kerugian finansial

Jurnal predator menjanjikan proses publikasi yang cepat, tapi dengan biaya yang relatif tinggi jadi bisa di bandingkan Mahal dan kualitas rendah VS mahal dan kulaitas bagus VS murah dan kualitas rendah.

Note: Pertanyaan dalam benak kita, apakah biaya jurnal maha itu termasuk predator? Belum tentu juga jika biaya mahal itu termasuk jurnal predator, dan jurnal biaya relatif rendah apakah pasti bukan predator? Belum tentu juga itu benar-benar jurnal. Terus bagaimana cara mengantisipasi hal tersebut?pasti temen-temen juga bingung termasuk saya juga. He he he.. cara mendeteksinya berdasarkan kualitas kontentnya, frekuensi terbit dan jumlah naskahnya serta cek penerbitnya, apakah termasuk black list scopus atau list dari PAK dikti.

Berikut ini saya rangkumkan dari slide Siti Nurleily M dengan judul mengidentifikasi predator dalam dunia sains.

www.calesmart.com

www.calesmart.com

Untuk melihat contoh kasus dalam kualitas jurnal dan konferensi bisa download slide lengkapnya. Untuk download slide lengkap bisa klik link ini.

demikian artikel tentang identifikasi predator jurnal, semoga bermanfaat.

Posted in Publikasi, Riset Tagged with: , , ,

www.calesmart.com
November 10th, 2016 by Sri Lestari

Di artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai tri dharma perguruan tinggi yang harus dipenuhi oleh seorang dosen atau klik disini. Termasuk di dalamnya kan publikasi ilmiah. Yang kita publikasikan adalah tulisan ilmiah. Denger kata ilmiahnya, udah pasti dong tulisan ini bukan cerpen, novel, atau cerita fiksi. Ada kriterianya nggak? Mengarang bebas atau ada etikanya? Kalau nggak memenuhi etika, berarti pelanggaran donk!

Let’s see more detail!

Apa saja kriteria tulisan ilmiah?

Jika dipandang dari etika akademis, kita bisa menyusun kriteria tulisan ilmiah menjadi beberapa hal sebagai berikut:

  1. Tulisan ilmiah harus berdasarkan kondisi faktual. Makanya tadi saya bilang, tulisan ilmiah itu bukan fiksi.
  2. Up to date. Yang kita tulis itu merupakan perkembangan ilmu yang paling akhir alias paling update. Ibaratnya kita cerita kalau nggak up to date kan dibilangnya ketinggalan jaman kan ya? Apalagi tulisan ilmiah.
  3. Tulisan ilmiah yang kita buat akan berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik timbal balik. Makanya di bagian afiliasi biasanya kita harus menuliskan alamat dan e-mail kita, khususnya sebagai corresponding author.
  4. Reserved. Tulisan ilmiah itu nggak boleh lebay, harus jujur, lugas, dan tidak ada motif pribadi yang mempengaruhi isi tulisan kita.
  5. Efektif dan efisien. Apa pun pasti inginnya efektif dan efisien. Bukan efektif atau efisien. Ya kan? Nah, tulisan kita akan menjadi sarana komunikasi yang berdaya tarik tinggi. Khususnya di lingkungan akademis dalam rumpun ilmu kita.

Apakah menulis ilmiah itu mengarang bebas atau ada etikanya?

Karena ilmiah, non fiksi, maka untuk menulis ilmiah kita perlu memperhatikan etika-etika yang berlaku. Kenapa harus ada etika? Tujuan adanya etika penulisan adalah untuk:

  1. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Coba kalau boleh mengarang bebas, bisa gawat. Teknologi yang dihasilkan bisa asal-asalan. Teori yang dihasilkan bisa jadi menyesatkan. So scary, kan ya?
  2. Melindungi hak kekayaan intelektual peneliti. Bayangin aja, kalau tulisan kita dipakai di tulisan orang lain tanpa nama kita disebutkan sebagai sumbernya. Gimana rasanya? Sakit hati kan? Makanya dengan etika, perampokan semacam itu tidak perlu terjadi.
  3. Melindungi obyek penelitian dari pemalsuan dan kerusakan.
  4. Menjaga reputasi ilmuwan. Kalau memenuhi etika, kan kita akan memiliki reputasi yang baik, bisa dipercaya.
  5. Menegakkan etika moral dalam berperilaku. Ini berlaku secara umum. Nggak hanya dalam penulisan ilmiah saja, etika moral juga kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Etika penulisan mengikat pada semua jenis dokumen karya ilmiah apa saja?

Ini dia. Nggak hanya untuk karya ilmiah yang dipublikasikan. Etika juga mengikat karya ilmiah yang belum dipublikasikan. Apa saja bentuknya?

  1. Karya ilmiah yang dipublikasikan: jurnal, buku, prosiding, paten, prototipe, desain industri, merek dagang, dll.
  2. Karya ilmiah yang belum dipublikasikan: skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, manuskrip, working paper, dll.

Mengingat bahwa etika juga mengikat pada karya ilmiah yang belum dipublikasikan, maka jika kita sebagai dosen pembimbing Praktek kerja lapangan atau skripsi, maka kita perlu mengajarkan etika penulisan ini pada mahasiswa kita. Agar mereka dapat menegakkan etika moral juga. Maka peran ini pun juga masuk dalam tri dharma perguruan tinggi bidang A yaitu pendidikan dan pengajaran.

Kalau tidak memenuhi etika, berarti pelanggaran donk!

Betul betul betul…

Ini dia beberapa bentuk pelanggaran etika publikasi karya ilmiah:

  1. Plagiarism and self-plagiarism. Pernah kan dengar ada dosen yang dikenai sanksi karena ketahuan plagiat.
  2. Research fraud yang meliputi fabrikasi dan falsifikasi data. Fabrikasi adalah mendaur ulang tulisan yang pernah dipublikasikan. Falsifikasi data adalah memanipulasi data sehingga data yang disajikan dalam tulisan tersebut adalah data yang keliru. Misal hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesisnya tidak terbukti atau tidak signifikan, kemudian dilakukan manipulasi data supaya hipotesisnya menjadi terbukti atau signifikan.

Ingat, penelitian itu dikatakan berhasil bukan berarti hipotesis harus signifikan loh ya. Hipotesis tidak signifikan pun perlu dipublikasikan, supaya peneliti selanjutnya dapat mempelajari shingga tidak mengulang metode yang sama.

  1. Memanfaatkan data atau informasi bukan dari sumber asal. Kalau ini sih jelas curang. Misal dia cari data di internet data saham PT X. kemudian dia ubah menjadi data saham PT Y, nah ini kan datanya bener-bener jadi nggak valid.
  2. Salami slicing yaitu penggunaan data secara berulang pada dua artikel. Wah ini tipis tipis alias agak samar pelanggarannya, bahkan mungkin kurang disadari. Pelanggaran ini terjadi jika ada data yang sudah muncul dalam publikasi sebelumnya, kemudian dengan data yang sama muncul lagi di publikasi berikutnya. Misal tadi data saham di PT.X pada tahun 2013-2014 sudah muncul di publikasi sebelumnya. Kemudian di tahun 2016 dengan variabel sama, dimunculkan lagi data nya hanya ditambahkan data saham di tahun 2015, jadi data tahun 2013-2014 tetap masuk. Secara sepintas ini kan beda, satunya 2 tahun, satunya 3 tahun, tapi kan variable nya sama. Nah ini tidak boleh, karena data yang 2013-2014 kan sama. Kecuali jika variabelnya berbeda, it doesn’t matter alias gpp.
  3. Pelanggaran hak kepenulisan (ghost, guest, and gift authorship), kepemilikan (ownership), dan ucapan terimakasih. Makanya penting nih membuat daftar pustaka yang baik dan benar.
  4. Publikasi ganda. Kayak gini nih curang. Jika naskah dimasukkan ke 2 jurnal dalam waktu bersamaan, sehingga keduanya terbit, maka salah satu harus dibatalkan. Kalau tidak, efeknya ditanggung oleh penulis dan jurnalnya. Jadi hati-hati ya. Yang sabar jika naskah kita masih under review, jangan langsung di submit ke jurnal yang lain.
  5. Konflik kepentingan. Misalkan hanya karena kejar deadline kemudian mengesampingkan etika-etika yang ada, asal copy paste.

Semoga kita termasuk dosen yang menjunjung tinggi etika moral dalam penulisan karya ilmiah. Kayaknya buat membahas plagiarism sendiri kita butuh artikel tersendiri nih… buanyak…. Daripada ini kepanjangan. Iya kan?

Insya Allah kita akan bahas tentang plagiarsm di next article ya…lihat tentang plagiarism

Artikel ini merupakan hasil pelatihan penulisan artikel ilmiah jurnal terakreditasi yang diselenggarakan oleh PPPM UNRIYO di Hotel Sakanti Malioboro, 3 November 2016, dengan pemateri D. Agus Harjito, Ph.D.

Referensi:

Anonim, (2010). Publication Manual of the American Psychological Association, Sixth Edition, WASHINGTON, dc.

Gastel, B. (2013). Writing and Publising Journal Article, Materi pada Authoraid Workshop, www.authoraid.info.

Permendiknas No.17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan     Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Rifai, M., A. (2004). Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; cet. 4.

Setiawan, N. (2011). Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah, Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah, Ditlitabmas, Dikti

Suryono, I.A.S. (2010). Plagiarisme dalam Penulisan Makalah Ilmiah, Naskah tidak diterbitkan.

Posted in Artikel, Publikasi Tagged with: , , , ,

ww.calesmart.com
Agustus 12th, 2016 by Catur Budi Waluyo

Banyak orang sering bilang, masukin jurnal ilmiah itu susah lho..mendingan masukin jurnal internal aja, gampang…sebelum masuk ke jenis-jenis jurnal ilmiah, sebenarnya jurnal ilmiah itu apa? jurnal ilmiah adalah suatu makalah publikasi yang memuat hasil karya ilmiah yang mengandung data dan informasi untuk kemajuan IPTEK dengan penulisan sesuai kaidah-kaidah ilmiah yang diterbitkan secara berkala.

ada beberapa hal yang wajib dipenuhi dalam jurnal ilmiah yaitu ISSN, diterbitkan secara berkala dan mempunyai link e-journal dll. berikut list jurnal nasional untuk bidang elektro, informatik yang saya dapat dari link ini.

No Nama Jurnal Penerbit Website Keterangan
1. Teknik Univ. Diponegoro http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/index 2 x setahun
2. Berkala Fisika Univ. DIponegoro http://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika 2 x setahun
3. Transmisi Univ. Diponegoro http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi 4 x setahun
4. Jurnal Sistem Komputer Univ. Diponegoro http://jsiskom.undip.ac.id/index.php/jsk 2 x setahun
5. Rekayasa Itenas Bandung http://jurnalonline.itenas.ac.id/index.php/rekayasa/index 1 x setahun
6. Reka Elkomika Itenas Bandung http://jurnalonline.itenas.ac.id/index.php/rekaelkomika/index 4 x setahun
7. Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI) Teknik Elektro UGM http://jnteti.te.ugm.ac.id/ 4 x setahun
8. ASEAN Journal of Systems Engineering (AJSE) UGM http://jurnal.ugm.ac.id/ajse/index 2 x setahun
9. IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems) UGM http://jurnal.ugm.ac.id/ijeis 2 x setahun
10. Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems (IJCCS) UGM http://jurnal.ugm.ac.id/ijccs/index 2 x setahun
11. Jurnal EECCIS Univ. Brawijaya http://jurnaleeccis.ub.ac.id/index.php/eeccis/index 2 x setahun
12. Jurnal Informatika UK. Maranatha http://itmaranatha.org/jurnal/jurnal.informatika/index.html 2 x setahun
13. Jurnal Sistem Informasi UK. Maranatha http://www.itmaranatha.org/jurnal/jurnal.sistem-informasi/ 2 x setahun
14. Jurnal Elektro Unika Atmajaya http://jurnalelektro.ft.atmajaya.ac.id/ 2 x setahun
15. Majalah Ilmiah Teknologi Elektro Univ. Udayana http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/index 2 x setahun
16. Jurnal Informatika Univ. Ahmad Dahlan http://journal.uad.ac.id/index.php/JIFO 2 x setahun
17. Jurnal Ilmiah Univ. Wahid hasyim http://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MOMENTUM/index 2 x setahun
18. Jurnal INKOM LIPI, Informatika http://jurnal.informatika.lipi.go.id/index.php/inkom 2 x setahun
19. MEV Journal LIPI, http://www.mevjournal.com/index.php/mev 2 x setahun
20. Jurnal Informatika UK. Petra http://jurnalinformatika.petra.ac.id/index.php/inf 2 x setahun
21. Kursor Univ. Trunojoyo http://kursor.trunojoyo.ac.id/ 2 x setahun
22. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi ITS http://juti.if.its.ac.id/index.php/juti 2 x setahun
23. Jurnal Sisfo ITS http://si.its.ac.id/info/sisfo/
24. Jurnal Teknologi IST Akprind http://jurtek.akprind.ac.id/ 2 x setahun
25. Jurnal Techno.com Univ. Dian Nuwantoro http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/technoc/index 4 x setahun
26. Singuda ENSIKOM Univ. Sumatera Utara http://jurnal.usu.ac.id/singuda_ensikom/index
27. Jurnal Ilmiah Informatika Komputer Univ. Gunadarma http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/infokom 3 x setahun
28. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Univ. Gunadarma http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/tekno 3 x setahun
29. Unnes Physics Journal Univ. Negeri Semarang http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upj/index 2 x setahun
30. Jurnal Teknik Elektro Univ. Negeri Semarang http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jte/index 2 x setahun
31. Jurnal Ilmiah Techné Univ. Kristen Satya Wacana http://www.jurnaltechne.org/techne/Home.html 2 x setahun
32. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence Univ. Airlangga http://e-journal.unair.ac.id/index.php/JISEBI 2 x setahun
33. Jurnal Infotel ST3Telkom, Purwokerto http://ejournal.st3telkom.ac.id/index.php/infotel/index 2 x setahun
34. e-Jurnal Arus Elektro Indonesia Univ. Jember http://jurnal.unej.ac.id/index.php/E-JAEI/index 2 x setahun
35. Jurnal Rekayasa Elektrika Univ. Syiah Kuala, Aceh http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JRE 3 x setahun
36. Aceh International Journal of Science and Technology Univ. Syiah Kuala, Aceh http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/AIJST 3 x setahun
37. Simetris Univ. Muria Kudus http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/index 2 x setahun
38. Media Teknika Univ. Sanata Dharma https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/jurnal.php?id=jurnal&id_j=24 2 x setahun
39. Teknik dan Ilmu Komputer Univ. Kristen Krida Wacana http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/TIK 4 x setahun
40. Jurnal Informatika Univ. Kristen Duta Wacana http://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/informatika 2 x setahun
41. Jurnal Elementer Politeknik Cltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id/index.php/elementer 2x setahun
42. Jurnal Koputer Terapan Politeknik Cltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id/index.php/jkt 2x setahun

Posted in Publikasi Tagged with: , , , , , ,