Januari 10th, 2017 by Catur Budi Waluyo
Hallo guys, udah lama saya gak menyapa pembaca, pada kali ini saya akan sharing perkembangan LTE yang notabene sekarang menjadi idola kaum muda, wah wah, LTE punya kelebihan apa nich, nyampe internet lovers menggandrunginya. Padahal dulu Wimax juga tidak kalah cepat dibandingkan LTE tapi Wimax lambat laun redup dan tergantingan dengan Wifi dan LTE. apa gara-gara heboh penemu LTE dari Indonesia? sebenarnya LTE itu sudah lama di kembangkan hanya saja kita yang gaptek, baru paham mulai pada tahun 2013 an.
Kalo masalah perkembangan teknologi indonesia sering berpedoman pada negara eropa? jadi jika di eropa booming lambat laun di indonesia pun juga booming. ok, tanpa panjang lebar pemaparan perkembangan LTE bisa dilihat dibawah ini..wkwkwk
LTE di standarisasi oleh 3GPP(Third Generation Partnership Project ), yang memperkenalkan Long Term Evolution (LTE) generasi ke 3 pada standar komunikasi bergerak, dimana LTE release 9 menggambarkan standar komunikasi bergerak throughput mencapai 300 Mbps pada downlink dengan menggunakan teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan 75 Mbps pada uplink menggunakan modulasi Single Carrier Frequency Division Multiple Acces (SC-FDMA). Perkembangan komunikasi wireless dapat dilihat pada gambar 1 ( Zarrinkoub, 2014; Yonis and Abdullah,2012; Dahlman et al, 2011).

Gambar 1 Perkembangan komunikasi wireless dari 2G sampai 4G (pertambahan throughput, effisiensi dan peak data rate ) (Zarrinkoub, 2014; Yonis and Abdullah,2012 ).
Teknologi 2G pada sistem komunikasi digital diluncurkan pada tahun 1990 yang mendukung Global System for Mobile Communications (GSM) di eropa dan Interim Standard 54 (IS-54) di amerika serikat. Teknologi 2G menggunakan Time Devision Multiple Acces (TDMA) yang kanal komunikasinya di bagi-bagi menjadi beberapa pengguna berdasarkan waktu. Teknologi GSM mendukung layanan suara 13 kbps dan data 9.6 kbps. Untuk standar layanan Generalized Packet Radio Service (GPRS) pada GSM mendukung layanan data 171.2 kbps dan berkembang menjadi Enhanced Data Rates for Global Evolution (EDGE) dengan modulasi 8-PSK (phase shift keying) mencapai puncak data rate 384 kbps (Zarrinkoub, 2014 ).
Menurut (Zarrinkoub, 2014) pada teknologi IS-95 di amerika serikat menggunakan teknologi Code Devision Multiple Acces (CDMA) dimana multiple user membagi lebar pita yang lebar dengan penyebaran kode secara orthogonal. Bandwidth pada IS-95 sebesar 1.2284 MHz dengan kanal maksimum sebanyak 64 kanal suara per cell dan kecepatan data sebesar 14.4 kbps per kanal. Pada tahun 1997 sampai 2003 Third Generation Partnership Project 2 (3GPP2) mengembangakan 1xEV-DO (Envolved Voice Data Only) dan EV-DV ( Envolved Data dan Voice) dengan standar kecepatan data puncak antara 2.4 sampai 3.1 Mbps.
Menurut (Zarrinkoub, 2014) pada tahun 2001 Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) direlis dengan data rate downlink 1.92 Mbps dan di upgrade ke High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) dengan data rate yang ditawarkan 14.4 Mbps menggunakan subframe lebih pendek dan modulasi 16QAM (Quadrature Amplitude Modulation). Kemudian direlis standar baru HSDPA dengan Multi Input Multi Output (MIMO) 2×2 modulasi 64 QAM data rate mencapai 84 Mbps. Untuk variasi data rate berbagai jenis teknologi wireless dapat dilihat pada tabel 1.

tabel 1 Peak data rate dari standar wireless selama 2 dekade terakhir (Zarrinkoub, 2014; Anonim,2010).
Demikian sedikit penjelasan tentang perkembangan LTE, sedangkan pembagian LTE dan spesifikasi LTE saya tuliskan pada artikel berikutnya.
Posted in Buku Tagged with: eropa, internet, LTE, perkembangan LTE
Agustus 30th, 2016 by Catur Budi Waluyo
Latar Belakang
lSelama ini jika Presentasi menggunakan slide Power Point, kita selalu kesulitan menggerakkan atau memindahkan slide tanpa bantuan mouse atau touchpad. Sehingga dengan menggunakan aplikasi ini, dapat membantu saat presentasi dan pada saat Laptop kerusakan touchpad. Bahkan aplikasi ini dapat jadi keyboard wireless. Selain itu setiap orang pasti memiliki minimal satu ponsel android, mudah di bawa dan multifungsi. Sehingga dapat membantu kebutuhan serta akifitas kita
Alat Yang Dibutuhkan :
- Koneksi WiFi.
- Sebuah media PC/ Destop/ Laptop (bisa OS Windows ataupun MAC).
- Sebuah perangkat Tablet ataupun Hp android dengan OS minimal 2.3 (GingerBread) yang masih dapat tersambung dengan WiFi.
- Aplikasi WiFi Mouse. Untuk aplikasi ini dapat di download versi resminya di Play Store Android – Gratis. Catatan : Jika aplikasi tidak dapat terhubung ke PC, pastikan kedua perangkat terhubung pada jaringan yang sama. Bisa dengan teathring, modem atau membuat PC
Langkah-langkah
- Download Aplikasi WiFi Mouse di android dari Play Store dan install. Seperti pada gambar berikut ini.

- Dari PC/ Desktop/ Laptop download server WiFi Mouse, di Play Store atau buka link http://www.necta.us/ kemudian instal yang berfungsi sebagai server. Seperti pada gambar berikut ini.

- Jalankan mouse server pada laptop atau PC dengan mode administrator. Sehingga ada notifikasi berikut pada toolbar, kemudian klik kanan untuk mendapatkan alamat IP.

- Jalankan WiFi Mouse yang ada di Android, dan Masukan IP Address yang telah didapatkan.

- Jika ponsel dan juga PC/Laptop sudah terkoneksi, maka akan muncul icon Wifi Mouse di Sistem Tray PC/Laptop. Kemudian jalankan pada android, dengan menggerakkan kursor.
Untuk Aplikasi yang disarankan yaitu
- Gpad
- Intel Remote Keyboard
- Wifi Mouse
UNtuk lebih jelasnya dapat dilihat pada video ini. klik disini.
Posted in Kuliah Tagged with: aplikasi android, internet, play store, server, wifi mouse, wireless