Category: Riset
Juni 12th, 2018 by Catur Budi Waluyo
Di dalam penelitian, jurnal merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi di telinga kita, terutama pada akhir-akhir ini penelitian dari ristek dikti mewajibkan keluaran yang berupa publikasi baik itu jurnal maupun proseding.
Apa itu jurnal ilmiah? Menurut Hakim tahun 2012 pada blog aminawn, Pengertian Jurnal Ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat Karya tulis ilmiah yang secara nyata mengandung informasi/data yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. Pada Jurnal Ilmiah ini tentunya memuat artikel dalam bidang tertentu.
Menyinggung soal jurnal ilmiah, sekarang banyak sekali jurnal predator yang siap memangsa para peneliti. Apakah makna predator dalam publikasi ilmiah? Jurnal predator bisa juga di bilang jurnal abal-abal, why? Dipicu kemudahan yang ditawarkan oleh gerakan Open Access (OA). Jurnal predator muncul sebagai akibat adanya pihak yang bertindak tidak etis.
Peneliti sekarang mau tidak mau dituntut memahami atas kriteria dan standar praktek publikasi yang baik sehingga nantinya peneliti mampu identifikasi jurnal/publikasi yang abal-abal atau predator. Menurut konsep ekologi di namakan predator berarti ada pemangsa dan ada yang mangsa atau di rugikan.
Mengapa perlu mengidentifikasi jurnal predator?
- Keterjaminan kualitas jurnal
Pada Keterjaminan kualitas jurnal yang berupa proses persiapan konten, penjagaan kualitas artikel, kualitas proses peer review dll. Jurnal predator tidak peduli dengan kualitas produk mereka dan fokus pada keuntungan sehingga bisa saja mencurangi penulis dengan praktek yang tidak transparan baik dari segi biaya, review maupun ketepatan terbit.
- Melindungi reputasi penulis/ilmuwan
Reputasi ilmuwan/penulis di tentukan oleh kualitas dari publikasi ilmiah yang dihasilkan sehingga semakin banyak artikel di jurnal yang berkualitas, lebih bagus reputasi yang diperoleh.
- Kerugian finansial
Jurnal predator menjanjikan proses publikasi yang cepat, tapi dengan biaya yang relatif tinggi jadi bisa di bandingkan Mahal dan kualitas rendah VS mahal dan kulaitas bagus VS murah dan kualitas rendah.
Note: Pertanyaan dalam benak kita, apakah biaya jurnal maha itu termasuk predator? Belum tentu juga jika biaya mahal itu termasuk jurnal predator, dan jurnal biaya relatif rendah apakah pasti bukan predator? Belum tentu juga itu benar-benar jurnal. Terus bagaimana cara mengantisipasi hal tersebut?pasti temen-temen juga bingung termasuk saya juga. He he he.. cara mendeteksinya berdasarkan kualitas kontentnya, frekuensi terbit dan jumlah naskahnya serta cek penerbitnya, apakah termasuk black list scopus atau list dari PAK dikti.
Berikut ini saya rangkumkan dari slide Siti Nurleily M dengan judul mengidentifikasi predator dalam dunia sains.
Untuk melihat contoh kasus dalam kualitas jurnal dan konferensi bisa download slide lengkapnya. Untuk download slide lengkap bisa klik link ini.
demikian artikel tentang identifikasi predator jurnal, semoga bermanfaat.
Posted in Publikasi, Riset Tagged with: Jurnal Predator, Konferensi, Peneliti, publikasi
Agustus 18th, 2017 by Catur Budi Waluyo
Selamat pagi sobat, sekarang kita memasuki era modern dimana saat ini dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari alat elektronik. Sehingga perkembangan elektronik menjadi berkembang pesat. Perkembangan ini dimulai dari komponen yang digunakan sampai aplikasi yang di hasilkan. Baru-baru ini banyak sekali produk-produk yang ditujukan untuk mempermudah pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya yaitu aplikasi lengan robot.
Sekarang ini, Robot tidak hanya ada dalam dunia industri saja. Saat ini robot juga gunakan di restoran untuk menyajikan makanan, rumah sakit, dan rumah untuk mengasuh bayi. Robot di sini berfungsi sebagai pelayan bagi konsumen, pasien maupun pemiliknya berdasar fungsinya masing – masing sesuai program yang diberikan. Robot sendiri terpasang beberapa sensor sesuai dengan fungsinya. Tetapi tidak semua robot dipasang sensor, karena mungkin penggunaannya masih manual secara langsung dioperasikan oleh manusia, tidak seperti robot yang diberi sensor yang mampu beroperasi sendiri tanpa dioperasikan manusia secara langsung.
Dalam sistem robot sendiri terdapat program yang berfungsi menjalankan robot tersebut sesuai fungsinya untuk membantu kegiatan manusia. Baik robot yang sudah otomatis bekerja sendiri ataupun robot yang masih dioperasikan langsung oleh manusia memerlukan pemrograman.
Untuk kali ini prototype yang dibuat oleh mahasiswa saya dengan nama Arif Budi P dan Muhammad Ari Roma mengembangkan lengan robot dengan stik es krim dan mikrokontroller AT Mega. Dengan pengoperasian yang mudah menggunakan smartphone yang menggunakan sistem Remote Tx Rx.
Untuk spesifikasi dari perangkat dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Mikrokontroler |
ATmega328 |
Tegangan pengoperasian |
5V |
Tegangan input yang disarankan |
7-12V |
Batas tegangan input |
6-20V |
Jumlah pin I/O digital |
14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM) |
Jumlah pin input analog |
6 |
Arus DC tiap pin I/O |
40 mA |
Arus DC untuk pin 3.3V |
50 mA |
Memori Flash |
32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh bootloader |
SRAM |
2 KB (ATmega328) |
EEPROM |
1 KB (ATmega328) |
Clock Speed |
16 MHz |
Skematik dari sistem Rangkaian lengan robot yang digunakan.
Berdasarkan gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut: VCC IC dari power supply 5V 4A yang dihubungkan ke power input IC. Untuk servo mendapat VCC langsung dari power supply. Dan sinyalnya mendapat dari output PWM IC. Motor servo mendapatkan sinyal untuk menggerakkan servo berdasarkan sudut. Di sini kita menggunakan HP sebagai TX dan RX nya adalah rangkaian tersebut yang dihubung ke bluetooth. Kita pairing bluetooth HP dengan bluetooth rangkaian. Lalu kita jalankan aplikasi pada HP untuk menggerakkan setiap servonya. Maka bluetooth HP akan mengirimkan sinyal ke bluetooth rangkaian. Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke IC untuk diproses sesuai program yang telah di upload. Yaitu jika kita mengoperasikan servo 1 di aplikasi maka dari data program tersebut outputnyadigital 6pada IC. Begitu juga dengan servo 2 output sinyalnya terhubung ke output digital 9, servo 3 ke output digital 10 dan servo 4 ke output digital 11.
Program mikrokontroller yang digunakan sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
|
PROYEK RX TX ARM ROBOT RANGKAIAN LISTRIK KELAS B 1. Muhammad Ari Roma Wicaksono 16010082 2. Arif Budi Prakoso 16010096 #include <Servo.h> Servo myservo1, myservo2, myservo3, myservo4; byte serialA; void setup() { myservo1.attach(6); myservo2.attach(9); myservo3.attach(10); myservo4.attach(11); Serial.begin(9600); } void loop() { if (Serial.available() > 2) {serialA = Serial.read();Serial.println(serialA);} { unsigned int servopos = Serial.read(); unsigned int servopos1 = Serial.read(); unsigned int realservo = (servopos1 *256) + servopos; Serial.println(realservo); if (realservo >= 1000 && realservo <1180){ int servo1 = realservo; servo1 = map(servo1, 1000,1180,0,180); myservo1.write(servo1); Serial.println("servo 1 ON"); delay(10); } if (realservo >=2000 && realservo <2180){ int servo2 = realservo; servo2 = map(servo2,2000,2180,0,180); myservo2.write(servo2); Serial.println("servo 2 On"); delay(10); } if (realservo >=3000 && realservo < 3180){ int servo3 = realservo; servo3 = map(servo3, 3000, 3180,0,180); myservo3.write(servo3); Serial.println("servo 3 On"); delay(10); } if (realservo >=4000 && realservo < 4180){ int servo4 = realservo; servo4 = map(servo4, 4000, 4180,0,180); myservo4.write(servo4); Serial.println("servo 4 On"); delay(10); } } } |
Pada setup tertulis :
- “myservo1.attach (6)”, disini diartikan bahwa untuk servo satu terhubung atau mendapat sinyal dari output digital 6 dari IC.
- “myservo2.attach (9)”, disini diartikan bahwa untuk servo dua terhubung atau mendapat sinyal dari output digital 9 dari IC.
- “myservo3.attach (10)”, disini diartikan bahwa untuk servo tiga terhubung atau mendapat sinyal dari output digital 10 dari IC.
- “myservo4.attach (11)”, disini diartikan bahwa untuk servo empat terhubung atau mendapat sinyal dari output digital 11 dari IC.
Setup ini digunakan untuk mengatur program pada aplikasi untuk menentukan output digital yang mana yang akan dihubungkan ke motor servo.
Pada loop tertulis :
- if papapsaikjdk(realservo >=1000 “ realservo <1180) {
int servo1 = realservo;
servo1 = map (servo1, 1000, 1180, 0, 180) ;
servo1.write (servo1) ;
Serial.printin (“servo 1 ON”) ;
delay (10) ;
Diartikan bahwa pada servo satu ini frekuensi kerjanya dari 1000 sampai 1180. Dengan mapping frekuensi 1000 menunjukkan di posisi servo 0o sampai frekuensi 1180 menunjukkan di posisi 180o.
- if papapsaikjdk(realservo >=2000 “ realservo <2180) {
int servo2 = realservo ;
servo2 = map (servo2, 2000, 2180, 0, 180) ;
servo2.write (servo2) ;
Serial.printin (“servo 2 ON”) ;
delay (10) ;
Diartikan bahwa pada servo satu ini frekuensi kerjanya dari 2000 sampai 2180. Dengan mapping frekuensi 2000 menunjukkan di posisi servo 0o sampai frekuensi 2180 menunjukkan di posisi 180o.
- if papapsaikjdk(realservo >=3000 “ realservo <3180) {
int servo3 = realservo ;
servo3 = map (servo3, 3000, 3180, 0, 180) ;
servo3.write (servo3) ;
Serial.printin (“servo 3 ON”) ;
delay (10) ;
Diartikan bahwa pada servo satu ini frekuensi kerjanya dari 3000 sampai 3180. Dengan mapping frekuensi 3000 menunjukkan di posisi servo 0o sampai frekuensi 3180 menunjukkan di posisi 180o.
- if papapsaikjdk(realservo >=4000 “ realservo <4180) {
int servo4 = realservo ;
servo4 = map (servo4, 4000, 4180, 0, 180) ;
servo4.write (servo4) ;
Serial.printin (“servo 4 ON”) ;
delay (10) ;
Diartikan bahwa pada servo satu ini frekuensi kerjanya dari 4000 sampai 4180. Dengan mapping frekuensi 4000 menunjukkan di posisi servo 0o sampai frekuensi 4180 menunjukkan di posisi 180o.
Loop disini digunakan untuk mengatur cara dan sudut kerja dari servo berdasarkan frekuensinya masing – masing. Frekuensi servo 1 sampai dengan servo 4 dibedakan agar saat bekerja bisa sendiri – sendiri. Karena jika frekuensinya sama maka servo – serevo tersebut akan bekerja bersamaan.
Sedangkan aplikasi yang digunakan pada smartphone saya update di kemudian hari. semoga bermanfaat.
Update 31/08/2017
Software android yang digunakan dapat di download pada link ini atau klik ini.
Posted in Elektronika, Kuliah, Riset Tagged with: ATmega328, bluetooth, Lengan robot, Mikrokontroller
Juni 8th, 2017 by Catur Budi Waluyo
Selamat Pagi sahabat blogger, pada kali ini saya coba berbagi tentang rangkaian line follower analog yang sangat sederhana, Kenapa saya bilang sangat sederhana? karena komponen pengontrolnya hanya membutuhkan Transistor, LDR dan resistor. Robot line follower analog ini adalah hasil tugas kuliah dari elektronika dasar atas nama Gagah, Fajar, dan Adi Surya. Kemudian kenapa memilih line follower sebagai topiknya?
Perkembangan teknologi elektronika pada saat ini sangat pesat, Contohnya di bidang robot. Aplikasi line follower yaitu sebagai dasar pembuatan robot. Line follower biasanya di gunakan sebagai motor mainan anak- anak, dan sebagai alat transportasi. Tetapi bukan hanya itu saat ini line follower juga sebagai ajang kompetisi. Bila dikembangkan pada secara umum, Line follower digunakan dalam sistem robotika pada suatu pabrik dalam memudahkan pekerjaan dan menghilangkan sistem manual dengan sistem otomatis.
Line Follower adalah sebuah jenis robot yang termasuk kedalam kategori robot mobile yang sistem kerjanya mendeteksi dan mengikuti garis yang ada di permukaan dengan sensor yang ada pada line follower. Pada perakitan ini dinamo yang digunakan menggunakan dinamo bekas VCD.
Berikut ini komponen dan alat yang digunakan dalam membuat robot sederhana ini:
Alat :
Multimeter : 1 Buah
Solder : 1 Buah
Cutter : 1 Buah
Gergaji : 1 Buah
Bahan:
Tenol : Secukupnya
Lem Alteko : Secukupnya
PCB : 1 Buah
Kabel konektor : Secukupnya
Papan : Secukupnya
Mainan tank bekas : 1 Buah
Dinamo bekas vcd : 2 Buah
Baterai 9V : 1 Buah
LED 5mm Putih : 2 Buah
LDR : 2 Buah
Res 220 Ohm : 3 Buah
Transistor BD139 : 2 Buah
Potensio 10K : 2 Buah
Lakban Hitam : 1 Buah
Roll parfum bekas : 1 Buah
Untuk kisaran harga bisa dilihat pada gambar berikut ini
Gambar 1. Kisaran harga komponen yang digunakan
Sedangkan skematik rangkaian robot ini bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Skematik dari rangkaian robot line follower
Hasil dari robot yang di rakit bisa dilihat pada gambar berikut ini
Gambar 3. Hasil Rakitan Robot line follower sederhana
Demikian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat untuk sahabat blogger.
Posted in Kuliah, Riset Tagged with: Line Follower, Rangkaian Sederhana, Robot
April 9th, 2017 by Rizzan Hazdiqqi
Menampilkan jam digital dan kalender pada LCD 20×4 berbasis arduino. Alat ini bekerja layaknya jam digital seperti yang biasa kita temui. Waktu yang ditampilkan berjalan dengan format: jam, menit, detik dan kalender dengan format: tanggal, bulan, tahun. Mikrokontroller yang digunakan adalah sebuah board arduino uno v3 berkolaborasi dengan LCD 20×4. LCD 20×4 mampu menampilkan 4 baris tulisan dengan jumlah 20 karakter tiap barisnya. LCD ini dilengkapi backlight yang mampu membuat karakter yang tertulis akan tetap nampak meski dalam kegelapan. jam digital berbasis arduino uno ini sangatlah efisien karena tidak perlu mengatur jam maupun tanggal, namun dapat update secara otomatis karena dilengkapi dengan IC RTC (Real Time Clock).
Sebelum teman-teman membuatnya langsung alangkah baiknya dicoba dulu menggunkan simulasi agar bisa mengetahui kinerja rangkaian.
Disini saya mensimulasiknnnya menggunakan softwere Proteus yang bisa didownload secara gratis, pada softwere proteus ini saya tambahkan Library Arduino, LCD, Dan RTC agar mempercantik tampilan. bagi teman-teman yang ingin mendownload library tersebut bisa langsung klik pada setiap library yang pertama Library Arduino yang kedua Library LCD dan yang terakhir Library RTC Library ini sangat kompatible dengan proteus dan sangat mudah untuk digunakan.
Bagi yang belum paham tentang proteus saya sudah membuatkan rangkaian simulasinya dan bisa langsung didownload Disini.
1.Source Code Jam LCD 20×4.
Dan dibawah ini merupakan hasil dari Hardwere yang sudah dibuat secara Real.
Posted in Artikel, Publikasi, Riset
Maret 20th, 2017 by Rizzan Hazdiqqi
Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan cara merakit sebuah quad copter race dengan jenis ZMR250. Dan bagi pemula mungkinmasih bingung mengenai bahan-bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat Quad copter. Dan yang perlu diperhatikan adalah dalam memilih bahan yang akan kita gunakan, mungkin saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang cara penentuan bahan yang akan digunakan. Karena di project kali ini saya hanya membuat Quad copter ZMR250 jadi saya hanya akan menjelaskan tentang ZMR250 dan seri 250 lainnya.
Untuk bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat Quadcopter sebagai berikut:
2. Motor Brushless 2300KV
4. Flight Controller (CC3D)
7. Accesoris Tambahan (LED, Camera, Battrey strap, Motor Cover)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Quad copter:
Disini saya akan menjelaskan satu persatu tentang Part yang digunakan pada Quadcopter
Dalam pemilihan Frame yang akan kita gunakan akan menentukan seberapa awet Quad copter kita. karena saya ingin membuat yang durable dan awet maka saya menggunakan yang terbaut dari fiber Carbon.
Dalam dunia multirotor banyak berbagai merk motor, tapi kali ini saya menggunakan yang murah dan awet, karena sesuai kantong mahasiswa, motor yang saya pakai adalah keluaran E-Max.
3. ESC
ESC (Electronic Speed Controller) merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengatur kecepatan putar motor, dalam hal ini motor brushless. dan ESC yang saya gunakan merk little bee.
4. Flight Control
Flight control merupakan otak dari Quadcopter, dan didalam flight control ini terdapat dua buah chip, yang pertama untuk flight control itu sendiri dan yang satu lagi merupakan chip accelerometr, chip accelerometer ini berfungi sebagai Gyro yang akan menyeimbangkan posisi Copter. kali ini saya memakai FC merk CC3D. karena mudah untuk digunakan.
5. Battrey
Dalam pemilihan battrey tentunya kita dibingungkan masalah kapasitas. Untuk mempermudah, Copter ukuran 250 memiliki standar utnuk battrey yaitu kisaran 1500mah – 2200mah. Dan kali ini saya memakai yang ukuran 2200mah.
Untuk Pemilihan RC kita bisa berpatokan pada Range jangkauan dari jenis RC yang akan kita pakai. dalam hal ini RC difungsingakn untuk mengontrol terbangnya Quadcopter.
Mungkin bahan utama pembuatan Quadcopter cukup itu aja, sekarang lanjut ke perakitan dan yang perlu diperhatiakan yaitu Wiring Diagram nya. untuk Wiring Diagram CC3D sesuai gambar dibawah
Dan untuk pemasangan pada Frame kita masih mebutuhkan sebuah module PDB (Power Suppy Distributor) karena pada Quadcopter terdapat 4 motor sedangkan battrey yang kita gunakan cuma satu, fungsi lain dari PDB adalah untuk menurunkan tegangan menjadi 5V sesuai kebutuhan CC3D.
Dan gambar dibawah ini untuk Wiring Diagram yang Full Version.
Setelah penyambungan sesuai Wiring Diagram kita lanjutkan dengan pemograman Quadcopter. Untuk aplikasi yang akan digunakan kita menyesuaikan dengan Flight Controller nya, karena CC3D merupakan keluaran dari Open Pilot / Liber Pilot maka kita bisa menggunakan Apliaksi dari salah satu yang telah disediakan oleh produsen. Namun tidak menutup kemungkinan kita menggunakan aplikasi lain seperti Bata Flight atau Clean Flight, Untuk penggunaan aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan. Dan kali ini saya menggunakan Aplikasi Openpilot.
Jika kalian belum mempunyai aplikasinya, kalian bisa mendownload di link yang sudah saya masukkan di postingan ini. Dan jika sudah mempunyai aplikasinya langsung saja kita lakukan configurasinya. berikut ini akan saya lampirkan urutan configurasi menggunakan Openpilot:
Dalam menyetting Quadcopter diharapkan semua propeller dilepas.
Sebelum melakuakan Calculate posisikan Quadcopter pada tempat yang datar.
Bagian ini digunakan untuk menyetting Attitude atau sikap Quadcopter sesaui keinginan.
Posted in Kuliah, Publikasi, Riset Tagged with: B_Mz, CC3D, Copter, ZMR250
Desember 5th, 2016 by Rizzan Hazdiqqi
Running LED atau Lampu Berjalan adalah rangkaian lampu yang sering digunakan pada lampu variasi sepeda motor maupun pada mobil. Running LED ini pada dasarnya terdiri dari 10 buah LED yang dapat menyala secara berurutan secara terus menerus. Untuk membuat tampilan nyala lampu yang bervariasi dan lebik unik dapat ditambahkan jumlah dan penyusunan LED agar lebih menarik. Penambahan julamh LED pada running LED dapat dilakukan dengan menghubungkan secara parallel LED tersebut dan meletakan di sisi lampu variasi posisi lain..
Kecepetan pergantian nyala LED pada rangkaian running LED diatas ditentukan oleh frekuensi pulsa dari rangkaian multivibrator 555. untuk mengatur frekuensi pulsa output multivibrator 555 dikakukan dengan mengatur nilai potensiometer R2. R1 pada rangkaian running LED ini berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada LED.
Rangkaian running LED atau lampu berjalan pada gambar diatas dapat dioperasikan dengan tegangan kerja +9 volt DC hingga +15 volt DC, sehingga dapat dipasang pad sepeda motor atau mobil dengan mengambil sumber supply darei batere atau accumulator sepeda motor atau mobil tanpa perlu menambahkan rangkaian lain.
Untuk kali ini saya baru memposting untuk simulasi saja, untuk hardwere bisa menyusul. bagi yang sudah sering menggunakan proteus bisa langsung mendownload file simulasinya Disini
Posted in Riset Tagged with: clock, counter, led, register, running led
Desember 5th, 2016 by Rizzan Hazdiqqi
Printed Circuit Board ( PCB ) adlah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari bahan ebonit ( Pertinax ) atau fiber glass dimana salah satu sisi permukaannya dilapisi dengan tembaga tipis. Jenis ini umumnya disebut single side karana hanya memiliki satu permukaan yang berlapiskan tembaga. Sedangkan PCB yang kedua sisinya digunakan untuk pembuatan rangkaian yang bersifat kompleks dan rumit, sehingga kedua bagian sisinya dapat difungsikan sebagai jalur – jalur pengawatan, PCB ini juga berfungsi sebagai dudukan komponen – komponen.
Pada saat rangkaian dihubungkan dengan umber tegangan, maka jalur – jalur pengawatan pada PCB ini akan berfungsi sebagai penghantar arus listrik. Jalur–jalur pengawatan tersebut akan menghubungkan satu komponen dengan komponen yang lain secara terpadu, sehingga berbentuk suatu rangkaian elektronik.
Dengan menggunakan PCB didalam perakitan – perkitan peralatan elektronik, diperoleh keuntungan antara lain :
1.Mudah mencari kerusakan, jika alat tersebut mengalami gangguan.
2.Dapat dibuat peralatan elektronik yang semakin kecil, karana tempat
dudukan komponen dapat dipersempit.
3.Sedikit menggunakan kabel.
4.Pada peralatan yang bekerja dengan frekwensi tinggi dapat dicegah terjadinya frekwensi liar.
Langsung saja!!!!
Kalian pasti gak percaya bikin PCB pake autan.. awalnya saya juga gak percaya tuh, obat nyamuk bisa pakai sablon pcb, paling iseng-iseng doang heehe. Tapi setelah saya eksperimen, ternyata hasilnya memuaskan..!!
okee..langsung saja to the point..berikut langkah-langkahnya..
1. Bersihkan dahulu PCB pada bagian tembaga nya.
2. Tempelkan layout design yang telah dicetak pada PCB di bagian tembaga dan layout menghadap ke tembaga.
3. Kemudian berikan liquid transfer diatas kertas yang telah ditempelkan pada tembaga, berikan secara merata.
4. Berikan plastik pelapis pada PCB yang telah diberi liqid transfer, lalu gosok menggunkan koin sampai jalur layout pada kertas berpindah ke PCB (±2menit).
5. Setelah diperkirakan jalur PCB sudah ter-transfer maka bersihkan kertas menggunakan air dan digosok perlahan menggunakan tangan.
6. Jika ada jalur yang putus bisa dsambung menggunkan Pen permanent (waterproof).
7. Setalah jalur dipastikan aman tdk ada yang terputus maka PCB siap untuk dilarutkan (etching)
8. Siapkan tempat untuk etching kemudian masukkan ferid cloride kedalam wadah dan beri air hangat.
9. Masukkan PCB kedalam wadah dan goyang goyangkan wadah sampai cooper (tembaga) yang tidak dipakai hilang.
10. setelah proses etching selesai maka bersihkanlah PCB menggunakan air jernih.
11. Kemudian bersihkan tinta hasil transfer menggunakan cairan tinner.
12. Setelah dibersihkan menggunakan tinner, dilanjutkan pengeboran PCB.
13. Setelah di bor dilanjut dengan memberikan silkscreen dengan cara yang sama pada saat mentransfer jalur pada PCB.
14. Setelah PCB jadi dilanjut untuk pemasangan komponen pada PCB.
Posted in Artikel, Kuliah, Riset Tagged with: autan, elektro, etching., pcb, riset, sederhana, stta
November 30th, 2016 by Rizzan Hazdiqqi
Halo temen temen, udah lama nih ga bikin artikel tentang elektronik lagi. Ada kayaknya lebih dari sebulan ya :D.
Mohon maaf temen temen, kemarin itu saya masih sibuk dengan tugas-tugas kuliah saya.
Udah ada kayaknya hampir 2 bulan saja janji ke temen temen untuk menjelaskan serta membagikan rangkaian jam digital sederhana yang dapat menyala tanpa harus menggunakan program pada mikrokontroller.
Nah sesuai dengan janji saya akan berbagi rangkaian jam digital sederhana yang tanpa program mikrokontroler itu, pertama yang harus kalian ketahui sebelum memulai untuk membuat jam ini adalah memahami bagaimana konsep dari sebuah rangkaian penghitung maju dan mundur tanpa menggunakan mikrokontroler.
Kenapa kita harus memahami rangkaian penghitung maju dan mundur? karena dalam membuat sebuah jam tentunya angka yang ada pada tampilan jam tersebut akan selalu dihitung maju setiap detiknya atau dihitung mundur mungkin saat kita akan menyesuaikan angka waktu yang dibuat. Tanpa memahami dari bagaimana sebuah rangkaian penghitung maju atau yang biasa disebut counter up bekerja, tentunya nanti kita akan merasa kesulitan memahami rangkaian jam yang terdiri dari penggabungan beberapa rangkaian counter up.
Jadi kalau jam digital 6 digit akan ada 6 buah rangkaian dasar untuk counter up. Nah seperti rangkaian counter up di artikel sebelum nya, kita disini masih menggunakan IC yang sama yaitu sebuah ic 74192 yang bisa dipakai untuk hitung maju dan mundur tergantung dapi pin mana sumber clock diberikan. Kalau masuk ke pin count up jadilah dia counter up. Kalau masuk ke pin count down nanti dia jadi counter down.
Tentunya sesuai gambar rangkaian dasar nya display seven segment disini bersifat simulasi yang artinya dia akan menampilkan logika saja bahwa pin atau jalur seven segment akan menyala seperti itu. Untuk rangkaian pada kenyataan ya seperti apa?
gambar diatas merupakan hasil simulasi diproteus, bagi teman teman yang ingin mencoba silahkan membuat rangkaiannya diproteus.
Posted in Artikel, Riset Tagged with: jam digital, proteus
November 30th, 2016 by Rizzan Hazdiqqi
Cara Mengukur LDR (Light Dependent Resistor) dengan Multimeter
Alat Ukur yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDR adalah Multimeter dengan fungsi pengukuran Ohm (Ω). Agar Pengukuran LDR akurat, kita perlu membuat 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi gelap dan kondisi terang. Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah Komponen LDR tersebut masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
Mengukur LDR pada Kondisi Terang
- Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
- Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Berikan cahaya terang pada LDR
- Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.
Mengukur LDR pada Kondisi Gelap
- Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
- Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
- Tutup bagian permukaan LDR atau pastikan LDR tidak mendapatkan cahaya
- Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR di kondisi gelap akan berkisar sekitar 200 KOhm.
Posted in Artikel, Riset Tagged with: electronic, elektro, ldr, stta
Oktober 2nd, 2016 by Rizzan Hazdiqqi
Sebenernya sudah lama pengen ngapdet materi ginian. Alhamdulillah sekarang diberi kesempatan menyapa teman semua dengan satu materi aplikasi Arduino : “Membuat Jam Digital LCD 2×16”.
Sebagai pewaktunya kita ambil RTC (Real Time Clock) tipe DS1307. Datasheet bisa nanya mbah gugel dimana nyimpennya.
Ok, kita rangkai Arduinonya :
Jam digital ini akan menampilkan Kalender, Hari serta Jam. jika para penguna arduino ingin menambahkan Alarm pada jam ini tinggal mengoprek bagian programnya dan menambakan komponen Buzzer pada project kalian.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa langsung mendownload source program Disini
dan untuk lebih jelasx bisa kunjungi http://myblogdickybmz.blogspot.co.id/
Posted in Artikel, Publikasi, Riset Tagged with: arduino, Digital Clock, jam digital, Lcd 16x2, RTC